Senin, 05 Juli 2010

Asaalamualaikum 
Terutama sekali kita patutnya berdoa dan berucap syukur atas umur yang masih diberikan. Atas waktu yang masih dilapangkan. Atas udara yang masih bisa dihirup paru-paru lemah. Atas mata yang masih menangkap diannya dunia. Atas tangan yang masih bisa meraba halusnya wajah orang yang kita sayangi. Atas kaki yang masih bisa mengantarkan kita kemanapun di bumi ini. 
Dan tidak ada yang lebih pantas untuk kita ucapkan syukur. Tiada kepada patung yang menjadi penghias dan tak dapat memberi manfaat apapun pada kita. Tidak pada orang yang merasa dirinya manusia suci dan berhak mengampuni manusia yang sederajat dengannya. Tidak pada tuhan yang memiliki fisik seperti manusia ciptaannya disebabkan daya imajinasi manusia yang terbataas pada apa yang pernah diinderanya. Tidak pada orang yang merasa hebat untuk bisa membuat kitab suci bagi kehidupannya sendiri. Tidak pada semua itu. Hanya Allah yang maha Tunggal yang pantas kita mengucapkannya. 
Salawat hangat selalu ditujukan kepada manusia teragung yang pernah menghiasi alam semesta. Nama yang tidak akan ternodai oleh kebusukan para manusia bodoh ruhaninya. 
Sumpah serapah hanya untuk mereka yang penguasa yang membani rakyatnya. Untuk penguasa yang bodoh. Untuk para penguasa beruasaha keras untuk membedakan penampilan fisiknya dengan rakyat jelata yang dipimpinya. Untuk para pejabat yang hidup dengan gaji ketiga belasnya sementara para pemudanya menikmati nasi kucing-nasi murah segenggam tangan seharga 600 rupiah-. 

Wahi para jilbaber sayang… 
Para jilbaber yang perlahan–lahan memodif pakaian yang menurutnya pakaian muslimah. Sebagian demi sebagian. Perlahan namun pasti. Perubahan memang tidak harus selalu radikal dan cepat. Apalagi perubahan menuju kehancuran. Sangat baik dilakukan secara pelan-pelan. Pertama gantilah lengan baju dengan kain yang ketat. Jilbaber kan juga suka memakai kaos. Sayang dong kaos lucunya tidak diperlihatkan kepada orang lain. 
Kayaknya kalau jilbab yang besar itu bikin ribet. Mending pakai jilbab yang kecil dan simpel. Paling tidak merekakan sudah pakai jilbab. Hargai dong. Tapi mereka sepertinya tidak mau kalah saing dengan para model yang senang menonjolkan dan memperlihatkan ukuran dadanya. Gimana ya biar para cowok tahu kalau dia juga sudah memiliki dada yang ukurannya bukan anak sd lagi? Biarin aja mereka menarik keatas sedikit jilabbnya. Biar sebagian yang bisa kita nikmatin, daripada tidak sama sekali? Hehe… 
Eh, tapi rok masih mempersulit langkah mereka. Jadi berikanlah mereka toleransi untuk memakai celana. Paling tidak, mereka sudah memakai jilbab. Sudah bagus itu. Pemakluman yang sangat perlu bagi mereka. 
Cewek yang manis itu katanya yang rambutnya panjang. Tapi merekakan pakai jilbab, mana bisa kita tahu rambutnya panjang apa nggaknya. Jadi berikanlah lagi mereka toleransi untuk memakai jilbab yang sedikit transaparan dan pendek belakangnya. Berikanlah pujian terhadap usaha mereka memodif jilbabnya agar lebih trendi. Modifikasi itu sudah menjadi jiwa anak muda. Kapan lagi bisa berkreasi seperti itu kalau tidak sewaktu muda? Kalau sudah keriput mah mau di modif kayak gimana juga, udah nggak menarik lagi! 
Mengapa harus jilbaber? Padahal biasanya ada pengelompokan lagi antara yang dibilang jilbaber dengan ukhti, anak rohis mesti ngerti nih. Tapi seperti yang juga sudah disunggung diawal tadi, ada sedikit perbedaan mengenai jlbaber secara umum untuk sekarangin dengan yang jlbaber tapi dipanggil ukhti untuk membedakannya. Perbedaan yang ketara emang dari jilbabnya. Jilbab sebagai sekedar penutup kepala dengan jilbab yang berfungsi sebagi jilbab itu sendiri menurut penegrtian jilbab daljam agama yang mewajibabkan pemakaiannya. Tapi berhubung dalam pengamatanqu ditambah dengan kekuranagn pemahamanqu, kelakuan mereka kadang banayk yang tersamakan. Jadi biar gak terjadi pengulanagn, aku pakai kata jangan sadarin jilbaber aja. 

Jangan dikatakan… 
Kalau kelakuan mereka ketika melihat tim Nasyid yang dianggap lebih baik daripada band2 biasa, sama parahnya dengan tingkahnya kayak cewek yang histeris nonton konser band pengobral lirik cinta murahan. Tidak ada bedanya dengan cewek-cewek biasa ketika menonton konser group band kesayangannya. Seakan-akan melihat penyanyi itu seperti melihat manusia sempurna aja. Nggak sadar apa kalau mereka itu manusia biasa. Bahkan mungkin lebih bejad dari yang kita tahu. Jangan cuma melihat orang dengan kekaguman yang buta. Eh kok malah nasehatin seh?! 
Foto2 itu ritual wajib lho. Kan tim nasyid kesayanagn. Muhrim? Kan gak bersentuhan. 

Jangan sadarkan.. 
Dengan melabelkan teman dekat dan entah apalagi embel-embel untuk menciptakan kesan kedekatan, menjadi satu langkah dalam tahapan agar bisa menyentuh kulit mulus mereka para jilbaber. Kalao teman dekat bisa menyentuh tangan. Kalau teman lebih dekat lagi dapat apa lebih donk? Jadi kepengen ne… 

Jangan sadarkan… 
Cewek yang sengaja berwewangian bahkan ketika mereka untuk pergi beribadah tapi dengan maksud agar orang lain mencium wanginya, sudah bisa masuk kategori zina. Jangan dibilangin kalau perempuan itu lebih terjaga dan tinggi pahalanya ketika dia melaksanakan shalat dirumah.Terlebih lagi didalam kamar pribadinya. Bukan dengan sengaja pergi ke masjid dengan penampilan dan wangi yang semerbak. Nggak jarang wangny ngalahin penjual parfum. Jilbaber mesti lebih ngertilah dibandingkan kita yang awam ini. Makanya kita jangan sok tahu ngasi tahu mereka 

Jangan sadarkan… 
Menghabiskan waktu di tempat-tempat seperti mall sama saja dengan menghabiskan waktu di pasar. Mall dan pasar kan sebenarnya sama konsep tapi beda gaya. Dan salah satu tempat bermukimnya setan adalah di pasar. Kok kita malah senang menghabiskan waktu disana? Sialnya kalau kita dekat dengan mereka, kita jadi diikut-ikutan untuk membuang waktu sia-sia disana. Tapi gak apa seh kalau mereka mau traktir kita makan. 

Jangan dikatakan 
Kalau pakaian mereka kenakan lebih ketat daripada cewek tomboi. Cewek tomboi aja meras risih kalau mereka berpakaian ketat-ketat banget. Biarkan aja. Justru menambah kretifitas daya khayal kita. Kalau cewek biasa yang pakai baju ketat, udah biasa. Nggak ada tantangannya lagi. Rasa penasaran kita sudah sedikit berkurang. 
Jlbaber pakaian ketat? Nah ini ada gaya baru. Jadi lebih asyik ne. Seksi a la jilbaber. Wuaau.. kerenkan kedengarannya. Lebih menggoda lagi. Dan tantangan untuk dapetin yang kayak gini lebih terasa asyik. 

Jangan diingatkan… 
Mereka untuk dengan teliti dulu sebelum membeli jilbab dan pakaian muslimah. Sekarang banyak perancang yang dengan pengetahuan dangkal mereka tentang agama tapi berani untuk merancang pakaian yang diberi label Islami. Maka berkembanglah pakaian label Islami yang perkembangan modisnya tidak kalah dengan pakaian-pakaian buka-bukaan aurat dari barat.Jilbab modis bro! 

Jangan disadarkan… 
Jilbab itu dipakai untuk dimana saja selama diluar rumah dan untuk selama hayat di kandung badan. Biar aja mereka melepas jilbabnya yang dipakai karena kampus mewajibkan mereka memakainya. Kita jadi tahu mana yang jlbaber asli sama yang bisa pakai. Hehe…asal punya duit aja seh…makanya nabung… Mana yang bakalan jadi istri munafik mana yang setia. Lebih mudah mengeliminasi dari banyaknya pilihan. 

Jangan dikirimi e-mail 
Agar mereka menghapus foto-foto mereka yang masih belum mengenakan jilbab di friendster. Bisa jadi dokumentasi mata kita. Masak teknologi canggih tidak dimanfaatkan, sayangkan para penemunya. Lumayan kan ngeliat dan tahu bagaimana dia kalau gak pake jilbab. Gak perlu susah-susah menjadi suaminya. Kasian deh suaminya. Hartanya yang paling berharga udah basi bagi kita. Sudah pernah kita nikmatin paling nggak dengan foto.Foto terbuka untuk dijadikan pormosi diri di dunia maya. Kalau di dunia nyatakan bisa ngerusak citra alim mereka. 
Buat yang gak ada foto buka-buka jilbabnya karena sadar gak boleh buka jilbab, juga jangan diingatin kalo kita bisa dengan mudahnya menyimpan foto mereka. Soalnya biasanya mereka yang udah sampai pemahaman ini di dunia nyata juga bakalan malingkan eh, nundukin wajahnya ding kalo bicara dengan kita. Sulitkan buat nyuri-nyuri pandang. Maka, inilah kesempatan untuk kita nikmatin wajah malu-malunya. Save n’ nikmatin sepuasnya di kamar. Haha…



sumber ga tau ana dapet dari facebook.     hahahahah............................

Tidak ada komentar: