Rabu, 04 Januari 2012

bLInK-BLiNk...

Aku adalah seorang mahasiswa pendidikan jurusan PGSD, (skedar info saja) ...

suatu ketika... "gus kunci LAB nanti kamu yang balikin yah... kata seorang teman, "oh yaudah.. jawabku "balikin kemana? keruang yang deket tangga dibawah, ruang pengamatan gitu deh pokoknya, (lupa namanya)

waktu itu aku dateng telat pada sebuah mata kuliah yang ternyata hari itu dosennya tidak masuk, walau dosen tak ada kami tetap kuliah karena kuliah hari ini adalah praktikum gak jelas, karena dosen tak kunjung datang akhirnya semua mahasiswa memutuskan untuk selesai mengerjakan percobaannya masing2. setelah selesai kuliah aku bergegas mengunci pintu dan segera meninggalkan ruangan LAB.
Sambil turun tangga, aku dan teman-teman menghayati langkah demi langkah anak tangga. bercanda-canda, cekakak cekikik, hahahihi, cengcengan. dan lain-lain
bgitu sampai dilantai dasar aku melihat Astiwi chai cuke Sjs sedang bertransaksi di pedagang buku kaki lima yang kbetulan menggelar dagangannya didalam kampus,
(sekedar info, pedagang kaki lima ada dikampus, karena kampusku memang kampus kaki lima, sedang asik-asik bertransaksi pedagang kaki lima bisa diusir, bgitupun kampusku, sedang asik-asik ujian eh bisa diusir loh, kelasnya dipake sama kakek-kakek dan nenek-nenek)

aku memutuskan untuk bergabung bersama Astiwi chai Chuke Sjs, waktu pun berjalan selama 5 menit saja.karena tidak menemukan buku yang kucari aku bersama mang Aswar teguh memutuskan untuk mengambil motor sebelum mengembalikan kunci.
tak lama berselang ternyata dosen ku hari ini masuk, sebut saja bu tuti (samaran) tanpa sepengetahuanku ternyata bu tuti menuju LAB di lantai 4.
karena aku tak tahu yasudah aku ambil motor saja bersama mang Aswar teguh.
ternyata eh ternyata ketika aku sedang mencari-cari ruangan untuk mengembalikan kunci. eh aku melihat bu tuti, seperti biasa dengan penampilan BLink-blink, dia terlihat panik, raut mukanya menggambarkan kecemasan sambil memegang Hape dan keliatannya sedang sms an. aku segera mendatanginya dengan memasang wajah polos, langkah berjalan agak bungkuk dan dengan seribu senyum berkata : "ibu ini kunci LAB nya, kita baru selesai tadi...!!! (sekedar info dari gosip-gosip yang kudengar bahwa bu tuti itu baaaiiikkk banget sama mahasiswa cowo, apalagi klo ganteng, dan tak jarang aku melihat bu tuti cipika-cipiki klo ketemu sama mahasiswa cowo)
ternyata nasib yang kudapat tak seberuntung mereka.
dengan wajah geram bu tuti memandang kearah ku....dan dia berteriak sampai-sampai orang yang berjarak 100 meter dari lokasi bisa mendengarnya
"kamu ini kemana aja sih, dari tadi saya nyari kunci LAB gak ketemu ketemu"
"kamu tau gak, saya tadi habis naik kelantai 4, ternyata LABnya dikunci, saya turun lagi kesini, kuncinya gak ada.

dengan polos aku menjawab, maaf bu, mungkin saya tidak melihat ibu tadi, tadi saya sempat melihat-lihat buku sebentar bu disitu....

"NNNNNNaaaaaaaaHHHHHHH...... ini nih kelakaun kamu yang gak tertib ini ni.... lama-lama nih kunci gak akan saya pinjamkan lagi kekalian, mahasiswa tuh selalu buat ulah, kemarin pintu LAB gak dikunci, nanti klo barang-barang diLAB hilang gimana? siapa yang mau tanggung jawab" teriak bu tuti.

"maaf bu"

gak usah maaf-maaf.. teriak lagi

semua mahasiswa memperhatikan peristiwa saat itu, bagaikan pertunjukan debus disiang bolong.
dengan terus tertunduk aku mendengarkan cerocos-demi cerocos, kata-kata yang menyembur dari bu tuti.

"kamu tuh harus tertib, habis pakai cepat-cepat kembalikan, jadi saya kan yang jadi korban, dunia ini tuh sudah tidak tertib, mau jadi apa kalo mahasiswanya juga tidak tertib seperti ini, kmarin-kamarin LAB lupa dikunci,
"maaf bu saya baru kali ini megang kunci LAB, kmaren saya tidak tau....

"akibat kelakuan kamu ibu jadi panik, kunci LAB ini jangan dibawa kemana mana, kunsi LAB kok di tenteng-tenteng kmana-mana…. kamu mau tanggung jawab kalo ada yang hilang di LAB. hah...?"
maaf bu, sayakan cuma sebentar bu, tadi kesitu....

"sebentar apanya" sewot bu tuti, satpam yang ada dilokasi hanya ikut terdiam.

saya tadi ngambil motor sebentar kebelakang bu, (dengan raut memelas)

"ya seharusnya kamu kembalikan dulu kuncinya" sambil teriak

dan ternyata semakin aku berusaha menjawab omelannya semakin panjang pula semprotannya kepadaku. akhirnya kuputuskan untuk diam saja. dan hanya mengangguk.
kejadian ini begitu hebohnya, setiap berpasang-pasang mata menyempatkan diri untuk berhenti, melihat seorang mahasiswa yang nasibnya sungguh tragis.

"udah, saya pokoknya tidak akan mau meminjamkan LAB ini lagi pada kalian, kamu tau gak, kamu tuh gak punya hak make LAB ini, LAB ini tuh punya PGSD.
(sekedar info, aku itu mahasiswa PGSD)

"kamu itu gak punya hak make LAB PGSD, (penekanan ulang)

bilangin sama dosen kamu, saya gak mau minjamkan LAB PGSD lagi sama kalian, siapa dosen kamu? Dengan tatapan melotot.

dose.......(blum smpat jawab)

"halah udahlah, siapapun dosen kamu, klo mau minjem langsung hadapan sama saya' saya mau bilang, kalo mahasiswa jurusan BIOLOGI itu gak ada yang tertib.,..
Mahasiswa jurusan BIOLOGI itu tidak tertib (penekanan ulang)
teriak nya dengan lantang (dalam hati aku berkata,"gue kan jurusan PGSD)

saya kan.... (belum sempat jawab)

"awas kamu kalo mo minjem LAB lagi.... sahutnya
iya bu gak pa-pa... maaf ya bu
dengan mulut komat-kamit dia pergi terseok-seok... dan meninggalkanku
(mohon maaf kepada para mahasiswa biologi, atas kesalahpahaman yang terjadi kalian tidak bisa peke LAB lagi) ahahah piss
by BAGOES HAMBALI

Senin, 05 Desember 2011

fenomena ikhwah menghadapi era globalisasi

pada suatu ketika saat gue menuju kekampus tercinta dengan sahabat tebengan gue, kbetulan memang rumah kita satu arah, aswar namanya. dia didaerah karawang dan gue didaerah cikarang. akhirnya dengan sangat terpaksa kita brangkat kuliah bareng,jajan bareng, ngerjain tugas bareng, ke toilet bareng. yang sebetulnya adalah modus gue buat ngirit ongkos. nah disinilah awal bermula kenapa gue bilang judulnya adalah ikhwah menghadapi era globalisasi, akhirnya dengan seringnya kita berduaan berpasang-pasang mata dikampus mulai memperhatikan tingkah kita dengan tatapan mata seorang pembawa acara dan pada suatu ketika gue gak prnah lupa slalu gue inget sampai sekarang dimana pada saat itu kita sedang asik berduaan maklum emang kita gak pernah kliatan jalan bareng cewe. pada saat itu ada seorang cewe blink-blink dengan pernak-pernik bagaikan syahrini berjalan sambil mengibaskan rambutnya yang mentang-mentang habis keramas, lewat didepan kita dan dengan tatapan sinis penuh kebencian dia bilang. "EH LOE BERDUA HOMO YAH"? sontak wajah gue langsung kaget gue perlihatkan ekspresi depresi gue. gue berpikir sejenak, mulut gue gak bisa berkata apa-apa, gue dan aswar saling pandang, matanya berkaca-kaca seolah-olah menggambarkan kesedihan yang teramat dalam, menggambarkan luka hati yang tersiris-iris, merasa sedih akan keadaan diri sendiri dan lingkungan kampus. mata kami berdua tertaut dalam luka dan duka yang tak pernah kami sangka-sangka.persahabatan yang telah kami bina diatas roda motor begitu lama, persahabatan yang telah kami bina atas dasar cinta dan kasih sayang ternyata dipandang sebelah mata oleh masyarakat kampus, sungguh benar-benar tak bisa digambarkan perasaan kami saat itu. pada saat itu aswar hanya bisa tertunduk dan sekali-kali melihat kearahku, matanya menatap kearahku. sambil memegang tangan gue dengan lebay dia berkata "kenapa sih loe gak bilang kalo kita tuh satu spesies" the end...... sumpah gue bukan HOMO. buat para ikhwah jangan pernah menyerah meski di cap HOMO BY bagoes hambali

Sabtu, 12 Februari 2011

AKU

ingin berkata:

aku adalah manusia,

aku berjalan mengarungi hidup dengan pikiran dan perasaan.

aku adalah manusia,

aku terus dan terus mencari ilmu dunia dan ilmu akhirat.

aku adalah manusia,

aku tahu banyak soal ilmu, namun dalam aplikasinya aku selalu terjebak dalam jurang perasaan (hati)

aku adalah manusia,

sikap pragmatis adalah ciri khas ku, aku tak mau melakuakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya bagiku.

aku adalah manusia,

aku menyukai segala kenikmatan, apalagi kenikmatan cinta yang membuat iman menjadi buta.

aku adalah manusia,

aku memiliki hati yang tidak bisa kukendalikan. hati yang selalu menangis melihat keadaan diri sendiri.

aku adalah manusia,

aku tak mau tubuhku tersakiti demi membela manusia-manusia lainnya yang tak ku kenal. karena aku takut mati.

aku adlah manusia,

kekacauan huru-hara diluar sana bukan urusanku, karena aku juga punya banyak urusan sendiri yang harus kuselesaikan.

aku adalah manusia,

aku beribadah..... tapi aku juga tidak lupa berdusta.

aku adalah manusia,

cerita surga dan neraka yang kupelajari dari kitab agamaku, hanya lewat sesaat kemudian lenyap.

aku adalah manusia,

manusia lain memandangku adalah orang berpendidikan, sekolah tinggi berpenampilan rada gengsi, namun kenyataannya aku sama sekali tak berarti.

aku adalah manusia,

yang bermimpi hidup tentram bahagia, tanpa usaha.

aku adalah manusia,

hidup bermewah-mewah ada pada zamanku sekarang, perduli apa aku pada masa lalu....

aku adalah manusia,

yang lupa, yang lupa, yang lupa, ......

siapakah aku....???

aku adalah manusia (mahasiswa)